Monday, May 13, 2013

Pidie

Masyarakat Pidie suka merantau dan berdagang, sehingga sering dijuluki "Tionghoa hitam" dan mereka bersama orang asal Bireuen mendominasi pasar-pasar di berbagai wilayah Aceh. 
Pidie terkenal dengan daerah penghasil emping melinjo. Produk ini juga di ekspor ke manca negara yaitu Malaysia dan Singapura.
Alamat Lokasi : Hampir semua kecamatan di Kabupaten ini merupakan penghasil emping melinjo, antara lain: Kecamatan Simpang Tiga, Kecamatan Pidie, Kecamatan Sakti juga Kecamatan Mutiara.

Berbagai jenis bangunan peninggalan kolonial Belanda juga banyak terdapat di Pidie. Bangunan-bangunan peninggalan tersebut berada di sisi bagian timur sungai Krueng Baru yang dapat ditempuh dengan menyeberangi sebuah jembatan di ujung Jalan Teuku Umar. Beberapa bunker bekas perang juga dapat ditemukan, dimana di dalamnya terdapat beberapa kuburan Belanda. Di sebuah kawasan dengan nama Kampung Cina juga dapat ditemukan bekas Stasiun Kereta Api yang pernah hidup dan berjaya pada masa lalu.

Di Pidie juga dapat dinikmati berbagai jenis rumah tradisional Aceh yang berbentuk rumah panggung. Semua rumah panggung tersebut masih berdiri dan terawat bagus yang dilengkapi dengan berbagai ornamen dan perlengkapan rumah yang menggambarkan budaya asli masyarakat Aceh

Ada sebuah gua alam yang sangat terkenal di Pidie yang diberi nama Guha Tujoh (Gua Tujuh). Diberi nama Gua Tujuh karena terdapat tujuh pintu masuk menuju sebuah gua besar yang terbentang jauh dalam sebuah gunung besar. Bentuk-bentuk Stalactite dan Stalagnite banyak terdapat di atas dinding gua ini. Jl. Banda Aceh - Medan km 100, Laweung, Kec. Muara Tiga. Kab.Pidie.
Kerajinan tangan khas Aceh yang terkenal indah dalam bentuk sulaman emas dan berbagai jenis kerajinan keramik buatan lokal juga dapat ditemui dengan mudah di Sigli, khususnya di Desa Garot sekitar 8 km dari Kota Sigli.Socolatte – Healthy Chocolate, Original from AcehRimbun Coop. Jl. Medan – Banda Aceh km 138, Baroh Musa, Bandar Baru, Pidie Jaya

No comments:

Post a Comment